Kementerian Agama RI Telah Usai Lakukan Sidang Isbat, 1 Ramadhan 2024 M Jatuh Pada Selasa 12 Maret

Kementerian Agama RI Telah Usai Lakukan Sidang Isbat, 1 Ramadhan 2024 M Jatuh Pada Selasa 12 Maret
Kementerian Agama RI Telah Usai Lakukan Sidang Isbat, 1 Ramadhan 2024 M Jatuh Pada Selasa 12 Maret/Foto: Okabar.com

Okabar.com, NasionalKementerian Agama (KEMENAG) RI telah usai melakukan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Qomariyah khususnya bulan Ramadhan Syawal dan Dzulhijjah. Penetapan ini dilakukan secara musyawarah bersama pakar Falak, pakar Astronomi, Wakil Rakyat, Majelis Ulama Indonesia dan perwakilan ormas islam di seluruh Indonesia.

Sidang Isbat ini dilakukan setelah shalat Magrib di Auditorium H M Rasjidi Kementerian Agama , Jalan M H Tamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/3/2024).

Kementerian Agama (KEMENAG) RI Yaqut Choilil Qoumas menyampaikan, dasar musyawarah dalam sidang isbat ini berdasarkan pada hasil hisab dan ruqyat yang telah dilaksanakan oleh tim hisab ruqyat Kemenangan Agama Republik Indonesia.

Sidang ini juga dikonfirmasi oleh sejumlah petugas Kementerian Agama di Daerah, yang ditempatkan di 134 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Selain itu Indonesia juga bekerjasama dengan Negara Asean yang masuk dalam anggota Mabims yaitu Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura.

“Pada tahun 2021 yang lalu telah bersepakat bahwa kriteria visibilitas hilal atau yang dikenal dengan inkanurukyat. Yaitu tinggi hilal tiga derajat dan sudut elokasi 6,4 derajat,” kata Menag Ri.

Sehingga dengan kesepakatan tersebut menjadi pedoman empat Negara Mabims dalam menetapkan awal bulan Qomariyah.

“Oleh karena itu berdasarkan hisab posisi hilal di beberapa daerah di Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria Mabims baru serta ketiadaan laporan melihat hilal. Sidang isbat secara mufakat menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1445 Hijriah, jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 Masehi,” terang Menag.

Lanjut Menag, dirinya berharap agar unat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

“Saat ini kita ketahui ada beberapa perbedaan dan itu lumrah saja. Namun kita harus tetap menghormati dalam menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sehingga tercipta suasana yang kondusif,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *