Okabar.com – Menteri Agama Yaqut Choilil Qoumas mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR Ri di Senayan, Jakarta, pada Rabu (13/3/2024) kemarin. Dalam rapat itu Menag menyampaikan di tahun ini tidak ada jemaah haji Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid.
Menteri Agama Yaqut Choilil Qoumas menyampaikan, ada sembilan maktab jemaah haji Indonesia yang mulanya berada di Mina Jadid dan akan dipindahkan ke wilayah Muaishim.
“Ini upaya pemerintah agar jemaah haji Indonesia tidak terlalu jauh dari jemarat. Semoga ini menambah kenyamanan jemah dalam beribadah,” katanya dikutip, Jumat (15/3/2024).
Selain itu, dalam rapat tersebut Menag juga menyampaikan terkait perkembangan untuk penyelenggaraan ibadah haji pada 1445 H 2024 M.
Kata dia, penyiapan akomodasi untuk jemaah haji di Makkah dan Madinah sudah selesai. Dan selanjutnya pihaknya akan melakukan konfigurasi penempatan setelah proses pelunasan jemaah haji selesai.
Hal ini disampaikan Menag dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR Ri di Senayan, Jakarta. Turut hadir dalam rapat tersebut, Plt Sekretaris Jenderal Kemenag Abu Rokhmad, Irjen Kemenag Faisal, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, serta para pejabat eselon I dan II DItjen PHU.
“Penempatan jemaah haji Indonesia di Mina untuk musim haji tahun 1445 H/2024 M terdapat perubahan lokasi yaitu maktab 1 sampai 9 dengan jumlah jemaah kurang lebih 27.000 yang selama ini ditempatkan di wilayah Mina Jadid direlokasi ke wilayah Muaishim,” ujarnya.
Lanjut Menag, berkaitan dengan akomodasi untuk para jemaah, pihaknya juga sudah mempersiapkan beberapa pelayanan untuk di Arab Saudi.
“Ya layanan itu seperti konsumsi dan transportasi. Untuk layanan konsumsi, jemaah haji rencananya akan mendapatkan 27 kali makan selama di Madinah, 84 kali makan di Makkah, dan 15 kali makan ditambah 1 kali snack berat di Masyair,” tuturnya.
Dirinya menyebutkan, untuk penyiapan konsumsi ini masih dalam tahapan penyelesaian. Untuk layanan konsumsi di bandara Jeddah sendiri tentu disesuaikan dengan keputusan Panitia Keja BPIH 1445 H 2024 M yang dialihkan ke Makkah,” katanya.
Tidak hanya itu, pemerintah pun juga sudah menyelesaikan untuk kontrak bus sholawat dan telah mempersiapkan halte-halte serta terminal agar memudahkan layanan bagi jemaah haji selama berada di Makkah.
“Sementara untuk layanan antar kota sedang dalam proses perampungan,” pungkasnya.