Hukrim  

Kuasa Hukum Keluarga Airul Harahap Masih Belum Puas Hasil Rilis yang Diungkap Polisi

Kuasa Hukum Keluarga Airul Harahap Masih Belum Puas Hasil Rilis yang Diungkap Polisi
Kuasa Hukum Keluarga Airul Harahap Masih Belum Puas Hasil Rilis yang Diungkap Polisi/Foto: Okabar

Okabar.comPolda Jambi telah melakukan konferensi pers terkait misteri kematian santri Airul Harahap (13) di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Provinsi Jambi.

Konferensi pers yang dilakukan pada Sabtu (23/3/24) di Mapolda Jambi itu berhasil mengungkap penyebab kematian santri Airul Harahap. Mulai dari motif hingga modus tersangka.

Menanggapi hasil konferensi pers tersebut, kuasa hukum keluarga korban tampaknya belum puas. Pasalnya masih ada yang dianggap tidak masuk akal.

Rifki Septino selaku kuasa hukum keluarga korban mengatakan, jika dilihat hasil yang disampaikan bahwa korban meninggal karena dianiaya lalu di setrum, ini menurutnya tidak mungkin kalau kedua tersangka yang melakukan.

“Ini pasti ada yang membuat skenario ini,” katanya, Senin (25/3/24).

Selain itu, kuasa hukum keluarga korban ini juga mempertanyakan apakah Airul Harahap meninggalkan karena dianiaya tanpa di setrum, atau betul-betul cuma dianiaya.

“Jangan-jangan di setrum ini cuma skenario,” ujarnya.

Sehingga dirinya menduga ada yang mendesain kematian Airul Harahap ini karena di setrum.

Lebih lanjut dikatakan kuasa hukum keluarga korban ini, dirinya menyinggung rilis yang dilakukan pihak ponpes pada tiga bulan lalu di hotel Odua Weston.

Pada rilis itu disebutkan pihak ponpes telah membuat tim pencari fakta, dan hasilnya menyebutkan korban meninggal karena tersentrum.

“Pihak kepolisian apakah telah memeriksa tim pencari fakta tersebut. Karena tim pencari fakta pada rilis itu mereka sudah menyampaikan hasil, dan hasil Airul Harahap meninggal karena tersentrum listrik,” sebutnya.

Kata dia yang disampaikan itu berdasarkan dari hasil surat kematian klinik Rimbo Medical Center.

Sehingga dirinya juga mempertanyakan Dokter klinik tersebut. Apakah Airul Harahap meninggal pada saat di klinik saat ditangani Dokter tersebut, atau Dokter hanya menerima telepon untuk dimintai membuat surat kematian.

“Ini yang masih tanda tanya dari hasil rilis yang disampaikan, ini masih simpang siur. Kami meminta kepada polisi membuka kepada masyarakat hasil otopsi yang sebenarnya,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *