Hukrim  

Dokter Ahli Forensik Beberkan Penyebab Kematian Santri di Ponpes Tebo,: Patah Batang Otak Tengkorak, Tidak Ditemukan Sentruman Listrik

Dokter Ahli Forensik Beberkan Penyebab Kematian Santri di Ponpes Tebo,: Patah Batang Otak Tengkorak, Tidak Ditemukan Sentruman Listrik
Dokter Ahli Forensik Beberkan Penyebab Kematian Santri di Ponpes Tebo,: Patah Batang Otak Tengkorak, Tidak Ditemukan Sentruman Listrik/Foto: Okabar

Okabar.comDokter ahli forensik beberkan hasil otopsi santri Airul Harahap (13) yang meninggal karena dianiaya oleh seniornya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo.

Diketahui sebelumnya hasil visum atau surat kematian dari klinik Rimbo Medical Center menyatakan bahwa korban meninggal karena tersentrum listrik. Namun nyatanya hasil dari otopsi yang dilakukan malah berbeda.

Terkait hal ini Dokter ahli forensik Erni Situmorang mengatakan, otopsi dilakukan dengan cara membongkar jenazah korban yang sudah dikubur, dan dilakukan otopsi.

Otopsi itu dilakukan dengan cara membedah mayat serta melihat di bagian organ-organ sehingga dari situ bisa menentukan organ mana yang menyebabkan timbulnya kematian.

Berdasarkan fakta-fakta yang dihasilkan dari pemeriksaan dari jenazah tersebut disimpulkan bahwa jenazah seorang laki-laki umur sekitar 14 tahun. Panjang badan 150 centi meter yang telah dimakamkan selama tujuh hari.

“Ditemukan luka akibat kekerasan benda tumpul berupa memar di atas bagian mata kiri, resapan darah pada tulang tengkorak pelipis kanan. Batang tengkorak bagian kepala belakang patah, tulang tengkorak juga retak, tulang di atas telinga kanan terdapat resapan darah, tulang rahang bawah dan sehingga semua gigi goyang,” ungkapnya, saat mengikuti konferensi pers di Mapolda Jambi secara zoom, pada Sabtu, (23/3/2024).

“Terdapat juga patah tulang bahu kanan, kemudian patah rusuk kiri dua, tiga dan empat. Kemudian patah pada tulang rusuk kanan tiga, empat dan lima,” sambungnya.

Tidak hanya itu, Dokter Erni Situmorang juga menyampaikan hasil otopsi lainnya yang ada pada tubuh korban.

“Ditemukan juga luka lecet pada jari manis berbentuk titik pada tangan kanan berdiameter 0,1. Ada luka lecet berbentuk titik pada jari kaki kanan dengan diameter 0,2,” bebernya.

Dari hasil otopsi yang dilakukan ada bagian titik yang menyebabkan korban meninggal dunia.

“Penyebab kematian adalah patah batang otak tengkorak dan menyebabkan pendarahan. Tidak ada ditemukan bekas benda tajam ataupun listrik,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *